00:00
Senin
00 Mei
jQuery(function($){
$("#ticker").tweet({
username: "buffhans",
page: 1,
avatar_size: 32,
count: 5,
loading_text: "lagi ngebaca twit..."
}).bind("loaded", function() {
var ul = $(this).find(".tweet_list");
var ticker = function() {
setTimeout(function() {
var top = ul.position().top;
var h = ul.height();
var incr = (h / ul.children().length);
var newTop = top - incr;
if (h + newTop <= 0) newTop = 0;
ul.animate( {top: newTop}, 500 );
ticker();
}, 5000);
};
ticker();
});
});
˟

SURAT RINDU #11 : Roti Tawar


Hari ini, aku mencoba untuk membuat roti tawar. Tidak terlalu sulit ternyata, hanya adonan tepung terigu, ragi, susu, gula, garam, air, dan mentega putih. Adonan selanjutnya diolah hingga kalis, dibiarkan mengembang, terakhir di oven. Tidak begitu sulit. Tapi mungkin sulit kalau hanya kujelaskan lewat surat. Kapan-kapan, aku ajarkan kamu buat kue deh.
Hehehe.. Itu pun kalau kamu mau.

Aku salah satu laki-laki yang suka dengan urusan dapur. Entah itu hanya sekedar masak, goreng-menggoreng, sampai membuat kue. Agak aneh ya kalau seorang cowok berurusan dengan dapur? Tak apa, setidaknya, istriku kelak tidak akan kerepotan dengan urusan dapur.

Oh iya, aku tidak sedang memberitahu tentang cara membuat roti dan tentang kebiasaanku berada di dapur. Tapi ini tetang roti tawar.

Dari sekian banyak jenis roti, aku lebih suka dengan roti tawar. Entahlah, bagiku, roti tawar menggabarkan ketulusan. Bagi orang kebanyakan, roti tawar sama sekali tak memiliki rasa, seperti namanya, “tawar”. Bagiku, ia terasa manis walau sedikit. Tapi disitulah awal kecintaanku pada roti tawar. Manisnya tulus, tanpa dibuat-buat.

Setidaknya, disinilah perbedaan caraku mencintai sesuatu, tidak seperti cara orang lain mencintai secara holistik.

Sama halnya kamu, seperti roti tawar. Tidak begitu cantik, tidak begitu manis. Tapi aku suka. Aku hanya melihat dari cara yang berbeda, cara yang tak pernah sama oleh orang lain. Atau mungkin karena kamu menawarkan sesuatu yang bernama ketulusan. Entahlah, aku tak begitu tahu pasti.

Ahahaha..
Aku bercanda. Tidak usah diambil serius.
Mana mungkin kamu tidak cantik, mana mungkin kamu tidak manis. Semua yang ada padamu hampir sempurna, terlalu banyak orang yang mengagumimu, dan aku hanyalah orang keberapa puluh yang mengagumi.

Tapi aku menegaskan, kekagumanku tidak seperti pandangan orang secara holistik. Jika orang mencintai roti karena manisnya, aku mencintai bagian tawarnya. Karena semanis apapun roti, pada dasarnya adalah roti tawar.

Aku tidak sedang merindukanmu, tapi inilah awal aku menyukaimu