Teruntuk kekasihku, Penelope.
Pasukan Yunani sedang menginvasi sebuah kota yang terkenal memiliki benteng yang sangat kuat. Pasukan yang berada dibawah komadoku, berkali-kali mecoba menerobos, dan sebanyak itu pula mereka tak mampu menembus benteng kokoh tersebut. Bukan memperlihatkan keberhasilan, melainkan kekalahan.
Sementara itu, pasukan Yunani mulai kehabisan perbekalan. Sebagai pimpinan pasukan, aku hanya memiliki dua pilihan, pertama terus menyerang hingga berhasil tembus atau pulang dengan membawa kekalahan.
Namun ketika menyerah, pasukanku harus menghadapi kelaparan ditengah jalan karena habis perbekalan selama perang. Selain itu, aku dan pasukanku juga harus menanggung malu dihadapan rakyat ketika pulang.
Subscribe to:
Posts (Atom)