bujang

ada apa dengan bujang?
apa yang salah dengan bujang?
dari mana bujang?
apa arti bujang?
sebegitunyakah bujang?
malu kenapa bujang?
marah kenapa bujang?
bujang, bujangan, atau bujang lapuk?

semua gak ada yang jelas!!

atau tugu bujang di bogor? *plaaakk!, itu tugu kujang! haha

nanti kalo beli mobil beli toyota bujang lah! *itu toyota kijang bod*h!!

hahaha..

well, semua serasa gak jelas, pikiran gak terarah, rasanya pertanyaan tentang bujang masih berkecamuk dipikiran, tak tenang. serasa menumpuk dosa yang yang tak tau asalnya dari mana dan tiba-tiba dosa itu telah menggunung tinggi mejulang, menembus dimensi ruang dan waktu, meluas bagai samudera, mendalam bagai palung lautan tak bertepi. *yang jelas gak selebay kata-kata tadi! haha

so, what happened buff?

rasanya tak tega untuk mengatakannya, tapi ya udah terlanjur ditulis di blog, nih gue kasih tau. (loh??). memang sebenarnya berat untuk mengatakannya, antara tega dan tak tega dengan batin sendiri, tapi teringat kata-kata kayak gini..

"hidup bukan masalah tega atau tak tega, hidup adalah keberanian mengambil keputusan"

so, keputusan gue ya menceritakan apa hakikat dibalik "bujang" tersebut! jiaaahhh
jadi begini ceritanya...

"hey bujang! kesini kau". teriakku dengan logat medan yang keras

tujuannya sih cuma mau manggil teman yang waktu itu lagi dilahan, tapi seketika menjadi pusat perhatian sekeliling. kebetulan waktu itu lagi ramai di lahan praktikum DASPET (dasar pemuliaan tanaman) karena lagi nanam jagung. ada yang tertawa, ada yang meringis, ada juga yang merasa miris mendengar kata-kata "bujang", entah kenapa, tapi mungkin juga ada yang merasa terkesima dengan kata kata gue yang begitu keras dan lantang di muka umum itu, kalo yang terkesima cewek ya alhamdulillah, nah kalo cowok? nauzibilah! haha

(seperti angin lewat)

sembari di tengah kebingungan, gue tetap enjoy dan merasa cool gitu, padahal sore itu begitu panas dan membuat sekujur tubuh berkeringat, keringat bukan karena panas matahari, tapi keringat karena dari tadi terus mengayunkan cangkul. hehe

ayo, yang semangat nanamnya! yayy!

gue sih masih stay cool aja gak ada yang perlu diherankan dari semua yang gue lakukan. aneh? gak juga. kelewatan? gak juga. lucu? gak juga tuh!?. dan waktu bergulir hingga jam menunjukkan tepat pukul 18:30. sebagian besar praktikan lab daspet sudah pulang, apalagi malamnya malam minggu, pasti gak ada yang mau ketinggalan dengan momen seminggu sekali dengan "pacarnya".

dan lagi-lagi itu untuk mereka yang pacaran, nah yang anak lahan (kita ubah mind set jomblo jadi anak lahan, berhubung saya adalah anak pertanian. hehe), masih berkutat dengan lahan tercinta, entah cerita-cerita, pokonya rame deh!? dan perlu di ketahui, manusia-manusia lahan lah yang berperan penting dalam melancarkan aktivitas lab yang jumlahnya masih 5 yang kami rasa hari dalam seminggu kurang untuk menyelesaikan tugas lab dan tugas dosen, jam dalam sehari kurang untuk melepas dahaga ilmu kami selaku mahasiswa pertanian. yeah!!

oh ya, di medan jam setengah 7 sore masih terang loh!? adzan maghrib aja jam 18:40, seperti jam 17:30 di daerah jawa terangnya, dan jam 7 baru terasa petangnya hari, udah mulai gelap gitu!? *gak percaya? silahkan ke medan! hehe

singkat cerita, ada teman yang ngasih tau ke gue

"bur, kau tau apa arti bujang?"

"anak laki-laki kan?" jawabku dengan mengenyitkan dahi

"emang apa artinya?" lanjutku

"bujang itu, artinya kalo dalam bahasa batak karo, kelamin wanita"

what?

what a beautiful word? *plaaaakkk, kena tampar tapak buda!

jadi selama ini gue panggil temen gue yang cowok dengan kata bujang itu artinya...

bujang = kelamin wanita

  (nyawa mau keluar tapi gak bisa)

dunia serasa sempit ketika itu, udara rasanya terbatas, punggung seperti di bebani dosa yang menggunung, sekeliling mulai gelap (iyalah! namanya juga udah maghrib!), pikiran tak tenang, pokoknya serba salah deh!

astagfirullah...

jadi kata kotor itu yang gue ucapin?

speechless gue jadinya sore itu. bingung mau ngapain. perasaan tak tenang. kalo di ring tinju seperti kena bogeman Chris Jhon. kalo nasi udah jadi bubur masih enak dimakan, nah ini ibarat nasi udah basi ada belatung segala! hiiii

tapi kata teman bujang di daerah batak deli (termasuk usu) itu berarti anak laki-laki, sama seperti di jawa. tapi ya tetap aja, sekali hati ini bilang salah, susah untuk menariknya, apalagi untuk hal yang seperti ini.

maaf ya teman-teman...

dari kalian saya belajar, dari lingkungan saya belajar, kita saling mengingatkan.

terimakasih telah mengingatkan

namun ada pepatah yang bilang begini..

"tidak ada yang sia-sia dalam sebuah perjalanan"

manusia akan terus belajar dari kesalahannya. karena hanya manusia bodoh yang jatuh di lubang yang sama!

*teman-teman yg mau datang ke suatu daerah yang belum tau kondisi daerah itu, sebaiknya berhati-hati dalam ucapan. karena apa yang kita ucapkan belum berarti sama dengan maksud perkataan kita.

Break the limit! <--- kangen dengan kata ini

maaf beribu maaf