00:00
Senin
00 Mei
jQuery(function($){
$("#ticker").tweet({
username: "buffhans",
page: 1,
avatar_size: 32,
count: 5,
loading_text: "lagi ngebaca twit..."
}).bind("loaded", function() {
var ul = $(this).find(".tweet_list");
var ticker = function() {
setTimeout(function() {
var top = ul.position().top;
var h = ul.height();
var incr = (h / ul.children().length);
var newTop = top - incr;
if (h + newTop <= 0) newTop = 0;
ul.animate( {top: newTop}, 500 );
ticker();
}, 5000);
};
ticker();
});
});
˟

PELACUR

oke, gue gak bakal buat postingan yang bener-bener vulgar seperti judul diatas.
emang judulnya udah kayak penghuni tempat lokalisasi. tapi buff bakal mencoba mengangkat martabat PELACUR dengan sedikit pemikiran-pemikiran positif.
BUKAN!
siapa juga yang bilang negatif? dasar wooo..!! *DOORR!!

mari kita berdiskusi tentang WARIA, waria? mana waria? loh, dimana waria? waria... *plak! #FobiaWaria
karena gue gak mau bicara tentang hal-hal yang aneh, dan sebelum pembaca menjadi aneh bin autis. dan sebelum tulisan ini menjadi sampah. gue langsung ke topik aja. oke, lha? topi? mana topi gue? topinyaaa... #krompyang *kena lempar wajan

hadeehh.., dari pada kalian bertengkar terjadi pertumpahan darah disini. mending gue aja yang jadi wasitnya, yang mati berarti kalah, kalo dua-duanya mati, berarti wasit yang menang! keputusan gak bisa diganggu gugat! (loh?) #makineror

si buff jadi PELACUR!
WHAT??
bukannya pelacur itu cewek? cowok gigolo kali!?
vulgar amat! gue belum selesai ngomong! belum pernah kelilipan meja?

well, sebenernya "PELACUR" yang buff angkat dalam postingan kali ini bukan dalam artian secara gamblang pelacur itu sendiri. buff gak mau ngurusin hal-hal seperti itu, lha wong ngurus awake dewe wae ora nggenah!? (translate: ngurus diri sendiri aja gak becus!?)
diawal postingan buff kan udah bilang, bakal POSITIF thinking tetang pelacur *yang mana!!??

oke, maksud buff, "pelacur" disini hanya sebuah singkatan, bukan dalam artian sebenarnya.
PELACUR = Pelayan Curhat
puass??
jangan sebut buff kalo gak bisa berpikir positif! *kokang pistol*

sebagai manusia beriman, buff sedikit-sedikit banyak punya profesi sebagai "pelacur". entah apa alasan mereka bisa percaya gitu aja sama yang namanya buff sehingga mereka dengan suka hati membeberkan rahasia, curhat yang sebenernya gak penting banget deh!?, dan bahkan gue udah kayak tempat konsultasi jiwa yang sedang kacau.
BUKANN!!!
gue bukan dokter gila yang kerja di rumah sakit gila! sumpah! gue cuma dokter tanaman yang terkenal nomaden itu loh? gak tau? payah!!! --"
apa karena muka gue yang udah kayak tempat curhat aja ya? tiap liat gue bawaannya curhat mulu'! *pede nian!

jadi sebenernya profesi gue udah berlangsung sejak lama, semenjak SMA lah!? gue merintis pekerjaan sesat ini karena ketularan sama guru astronomi gue kak tia (sekarang dia lagi buat novel cuop(L)ove loh? dukung ya!? ^^) yang hobinya backpacking, ngintipin bintang, dan jadi "pelacur". dan semua sifatnya itu SUKSES MENULAR ke jiwa raga gue. meresap bagaikan ombak tsunami #gaknyambung
untungnya sifat suka menulisnya juga nular ke muridnya yang imut amit-amit ini. *sumpah! gue mau muntah!
dan terlebih lagi sifat narsisnya yang bener-bener gak ketulungan itu juga ikutan nempel ke gue! satu paket hemat! pinter! kalo narsis gue masih jaim-jaim gimanaaa gitu.
oke, itu sedikit info sesat melenceng dari topik.

back to the topic
semenjak kuliah, karier gue yang satu ini memang sedang mulai hangat ompol (nggak deng!), mulai dari kemarin dan kemarinnya lagi begitu seterusnya, gue jadi Pelayan Curhat mereka yang mengalami masalah gangguan jiwa!
okelah kalo cuma sekedar curhat minta nasihat, pendapat dan opini, itu masih gak masalah. nah, kebanyakan bukan curhat tentang itu. mereka curhat sesuatu yang gue sendiri bingung mau jawab seperti apa. terus terang, yang mereka curhatkan itu tentang CINTA. #jlebb
oh my god...
ada apa dengan buff?
ini sebenernya mau curhat atau nyindir gue sih?
kalo curhat masalah itu jangan sama gue dong!? -_-"

tapi jangan sebut buff kalo gak bisa melayani curhatan kayak gitu (walaupun berat) *kokang senjata*
disini si buff menggunakan prinsip mutualisme, pertama gue dengerin masalahnya (cinta), terus gue kasi saran, terus gue dapat ilmu tentang cinta itu. oh ya, saran yang gue kasi bukan sembarang saran loh!? mentang-mentang gue buta cinta lantas gue gak ngerti cinta gitu?
SALAH!
begitu banyak gue dengerin curhat tentang cinta, gue juga baca buku-buku motivasi dan juga hasil gemblengan trainer-trainer yang gue sendiri lupa berapa banyaknya. ada juga film cinta-cintaan, gue jadikan referensi solusi. kalo kata senior, gak perlu pinter, tapi pinter-pinter. nah, gue udah sedikit diatasnya, cerdas-pinter #DORRR!!! #mati

#HidupLagi *kokang senjata lagi*
yah, walaupun saran dari gue bisa terbilang ngasal, tapi gue berhasil meyakinkan mereka. Eittsss, ini menurut gue loh? gak tau deh kalo nasehat gue dibilang "nasehat dewa" sama mereka? kan semuanya relatif? mau tau yang pasti? yang pasti hanya ketidakpastian itu sendiri.

terus buff, kapan elu mau curhat tentang kisah cinta elu?
#JLEBB!!

hahahaha
kapan ya?
kapan...

kapan...

k a p a n...

kapan-kapan lagi aja ya!?
*to be continued