00:00
Senin
00 Mei
jQuery(function($){
$("#ticker").tweet({
username: "buffhans",
page: 1,
avatar_size: 32,
count: 5,
loading_text: "lagi ngebaca twit..."
}).bind("loaded", function() {
var ul = $(this).find(".tweet_list");
var ticker = function() {
setTimeout(function() {
var top = ul.position().top;
var h = ul.height();
var incr = (h / ul.children().length);
var newTop = top - incr;
if (h + newTop <= 0) newTop = 0;
ul.animate( {top: newTop}, 500 );
ticker();
}, 5000);
};
ticker();
});
});
˟

Senja Tidak Pernah Mati

Menggapai senja

Senja tidak pernah mati,

Pada kelam ia menjelma menjadi malam
Pada pagi ia menjelma menjadi subuh
Pada temaram ia sembunyi dibalik petang
Pada senja ia berwarna jingga memanja

Aku pernah bercerita tentang warna senja, apa ia setia pada jingga?
Tidak,
Senja sama seperti kamu
Ketika sedang sendu, ia berwarna kelabu seperti kelopak matamu ketika sedu
Lalu suatu ketika ia berwarna ungu bagai diterpa angin badai yang membuatnya lembam diufuk sore.
Mengingatkanku tentang kamu yang berjuang sendiri melawan rindu yang menggunung bagai merbabu..

Aku merindukan senja ketika merona marun..
Namun terkadang senja tak menunjukkan dirinya dipenghujung waktu,
Ia bersembunyi dibalik hujan
Mungkin ia sedang pilu merindukan Sang pemilik waktu..
Atau mungkin juga kamu..

Aku selalu bercerita tentang senja, tidak mengenal waktu pagi, siang, dan malam..
Mereka cemburu, tapi bagaimana jika senja itu bukan waktu?
Tapi kamu..

Jika suatu saat nanti kita bertemu,
Senja pasti akan malu pada rona sakura diwajahmu..