00:00
Senin
00 Mei
jQuery(function($){
$("#ticker").tweet({
username: "buffhans",
page: 1,
avatar_size: 32,
count: 5,
loading_text: "lagi ngebaca twit..."
}).bind("loaded", function() {
var ul = $(this).find(".tweet_list");
var ticker = function() {
setTimeout(function() {
var top = ul.position().top;
var h = ul.height();
var incr = (h / ul.children().length);
var newTop = top - incr;
if (h + newTop <= 0) newTop = 0;
ul.animate( {top: newTop}, 500 );
ticker();
}, 5000);
};
ticker();
});
});
˟

Ironi Hari Raya Bertepatan Hari Jum'at

Happy Idul Adha! ^^
Selamat berkurban, Selamat berbagi, Selamat menjadi haji mabrur bagi yang sedang melaksanakan, Selamat bersantai liburan.. Hayooo, siapa yang belum berkurban? *angkat tangan sendiri*

Sebagai jomblo, gue udah banyak berkorban..
Berkorban perasaan tentunya =_____="
Gimana nggak coba? Sebagai jomblo, gue masih aja jadi Pelacur (Pelayan Curhat) buat mereka yang sedang bermesra asmara. Iya, gue gatau kenapa. Tanyakan pada mereka yang suka curhat. #okesip
Eh, itu berkorban ya? Bukan berkurban.. Beda makna berarti.

Anyway, Kali ini Buff mau cerita sedikit nih, kebetulan ini kejadian kemarin hari Jum'at yang bertepatan dengan Idul Adha. Masih seger, seperti sayuran baru panen. Atau masih hangat, seperti ompol bayi *eh

Jadi, malam sebelum Idul Adha, Gue lagi kena penyakit tahunan. Gue sedang akut mengidap penyakit "Melankoli Rumah" setiap malam sebelum hari raya. Iya, genap sudah 16 lebaran sukses menjadi spesies baru.. Homo nomaden. 8 Idul Fitri 8 Idul Adha.

Buff selalu membayangkan saat terakhir bersama keluarga bisa sholat Ied.. Selalu berusaha mengingat lebih tepatnya. Karena kenangan itu mulai samar-samar. Tapi ceritanya tak pernah terlupakan.

Nah, untuk mengusir perasaan melankoli itu, Gue memutuskan untuk berkelana di dunia maya. Hanya Berkelana. Lihat-lihat update orang-orang tapi sama sekali tidak menampakkan diri sendiri ke dalamnya.
Ada hal yang menarik saat melihat-lihat timeline malam itu. Orang-orang ramai membicarakan tentang Idul Adha besok, bakal makan apa aja, dll.

Tapi ada satu hal yang menarik, banyak yang membahas tentang hukum solat Jum'at yang bertepatan dengan hari raya. Beberapa link di share tentang hal tersebut. Dari banyak informasi yang ada, ada 4 poin yang Buff dapet..

Dari beberapa pendapat yang ada (Imam Syafi’i, Imam Malik dan Imam Abu Hanifah), empat keterangan Imam Ahmad berikut yang dianggap paling moderat:


PERTAMA
jika seseorang telah menunaikan shalat hari raya -yang jatuh bertepatan dengan hari Jumat- gugurlah kewajiban atasnya untuk menunaikan shalat Jumat. Dia boleh melaksanakan shalat Jumat dan boleh juga tidak.

KEDUA
bagi mereka yang telah menunaikan shalat hari raya tersebut, lebih utama dan disunnahkan tetap melaksanakan shalat Jumat.

KETIGA
jika orang yang telah menunaikan shalat hari raya tersebut memilih untuk tidak menunaikan shalat Jumat, wajib melaksanakan shalat zhuhur.

KEEMPAT
mereka yang pada pagi harinya tidak melaksanakan shalat hari raya, wajib atasnya untuk menunaikan shalat Jumat, tidak dibenarkan baginya untuk meninggalkan shalat Jumat.


Untuk masalah Hadistnya, silahkan bisa di cek disini..

Kemarin siang, gue berangkat ke masjid buat solat jum'at. Dan gue berangkat jam 12.20, pas banget tuh dengan waktu Dzuhur di Medan. Biasanya, gue datang jam segitu masjid udah penuh, dapat tempat dibelakang, belum lagi gue belum ambil air wudhu. Tapi ekspektasi pikiran gue salah, gue adalah orang ke-5 yang hadir di Masjid!

Hey! What's going on?!
Ini pada kemana Jama'ahnya?
Memang sih cuaca lagi hujan, gerimis. Tapi setau gue, meski hujan lebat pun, masjid selalu penuh untuk solat jum'at. Gue masih sempet buat wudhu dan solat sunnah. Khatib belum naik mimbar. Sepertinya dimulainya Khutbah Jum'at ditunda beberapa menit untuk menunggu Jama'ah biar agak banyak.

Dan setelah menunggu, akhirnya datang satu-per-satu. Banyak yang telat. Akhirnya khutbah selesai juga. MasyaAllah banget, Jama'ah cuma 3 Shaft! Perkiraan gue, setidaknya ruang utama selalu penuh. Tapi kembali lagi ke teori awal..
Ekspektasi tidak selalu sama dengan Realita..
Setelah selesai Solat Jum'at, dalam perjalanan pulang gue mikir. Apa ini karena adanya keringanan tidak diwajibkannya solat jum'at?

Itu juga yang hadir kebanyakan tampang-tampang anak kosan kayak gue. Lah? Ini yang tua-tua pada kemanaaa?? Jumlahnya aja bisa dihitung dari jari tangan kanan, gak lebih. Apa dugaan gue bener?

Karena kewajban itu digugurkan, lantas bermalas-malasan memilih untuk solat Dzhur di rumah / kosan? Hey, ingat, solat jum'at nya dikatakan lebih diutamakan loh? Artinya, pahala bagi yang mengerjakan itu jauh lebih besar dong?

Loh ini kok malah gamau mengejar kebaikan?
Ayuukk dong jangan malas!

Nah, ini tugas buat kalian Tsewek-tsewek..
Kalo pacarnya malas buat solat jum'at, putusin aja!
Untuk yang sudah punya suami, kalo malas buat solat jum'at, jewer aja!
Mau jadi apa?
Cowok kok gak solat Jum'at! Hiiihh!

Anyway, gue gak pernah tuh memperdebatkan masalah Solat jum'at yang bertepatan dengan hari raya. Bagi gue, solat jum'at tetap harus dilaksanakan. Meski kewajiban itu sudah digugurkan. Tapi alasan apa yang bisa diterima untuk tidak melakukan kebaikan?

Have a nice day! ^^

NB:
Yang dapat daging kurban, yang anak rumahan, yang berbaik sekali hatinya.. Bagi-bagi dong dagingnyaa.. Rendang gitu kek, opor, lontong, ketupat, biar anak kosan kayak gue bisa menikmati daging juga di hari Kurban. Yang open house kabar-kabarin dooonng??
Ya ya ya?? #Ngarep

Pagi setelah solat Ied gue buka-buka timeline.. Yang lain buat twit makanan enak.. Bikin ngiler.
Gue?
REBUS MIE INSTAN
#TrueStory