00:00
Senin
00 Mei
jQuery(function($){
$("#ticker").tweet({
username: "buffhans",
page: 1,
avatar_size: 32,
count: 5,
loading_text: "lagi ngebaca twit..."
}).bind("loaded", function() {
var ul = $(this).find(".tweet_list");
var ticker = function() {
setTimeout(function() {
var top = ul.position().top;
var h = ul.height();
var incr = (h / ul.children().length);
var newTop = top - incr;
if (h + newTop <= 0) newTop = 0;
ul.animate( {top: newTop}, 500 );
ticker();
}, 5000);
};
ticker();
});
});
˟

INDAHNYA PERGI

sang musafir

Siapa yang pernah baca novel Ipung?
Dalam novel ketiga serial Ipung “Ipung 3”, ada kalimat yang diucapkan Ipung yang membuat buff gak pernah lupa dengan kata-kata itu. begini isinya..

“Inilah gunanya pergi, bisiknya. Cuma dengan pergi, manusia akan mengerti indahnya pulang. Cuma kepergian yang membuat pulang terasa berharga”

Sebagai manusia yang nomaden, buff suka sekali dengan kalimat itu. buff gak tau bagaimana pembaca lain yang notabane nya “gak pernah / jarang pergi” menyikapi kata diatas. Tapi untuk mereka yang sudah terbiasa mengembara jauh dari orang tua, pasti mengerti dan meresapi kata diatas, seraya tersenyum dan berkata “TERNYATA PERGI ITU INDAH”

Menurut buff, pergi itu memang indah. Indah karena banyak hal yang bisa buff dapatkan ketika pergi. Indah karena semakin buff pergi jauh, semua terasa begitu berharga. Berharga karena buff menemukan hakikat hidup ketika pergi. Itulah mengapa buff bilang begini..
“hidup begitu berharga untuk ditinggalkan walau hanya sejengkal”

Rindu nasehat orang tua
Well, inilah yang selalu buff rindukan. Dilain sisi, banyak teman-teman buff yang mengeluh karena dinasehatin orang tuanya, entah dimarahin atau apalah..
Kenapa mereka begitu?
ENTAHLAH..
Mungkin karena orang tua selalu membatasi ruang gerak kita sehingga kita merasa kurang bebas dalam menjalani hidup. Jadi mungkin mereka merasa bosan dan ingin sekali bebas!
Tapiii..
Helloooo.., wake up boys and girls !
Kalian terlalu manja!
Jangan sangka hidup bebas itu menyenangkan!
Kalian akan merasakan kejanggalan besar ketika hidup bebas!
turuti kata-kata orang tuamu, karena suatu saat pasti kamu akan merindukannya..
Buff memang sudah hidup bebas lebih lama dari orang kebanyakan secara normal. Dari sekian lama buff merantau, secara gak langsung buff membangun tembok pembatas diri agar tidak melenceng dari aturan dan norma yang seharusnya.
Jangan kira itu menyenangkan! Sangat susah! Sangat susah untuk dapat menasehati diri sendiri. Butuh waktu yang sangat lama.

Bersyukurlah kalian karena masih bisa dinasehati orang tua.
Karena ketika pergi, kalian akan merindukan itu.
Sama halnya buff..
Buff sangat merindukan nasehat mereka, nasehat ayah dan ibu.

Rindu adik
Hal yang sangat kontras adalah buff jadi sangat merindukan mereka adik-adikku tercinta. Karena buff anak pertama, gak mungkin dong kalo buff merindukan kakak !? yah, walaupun buff punya banyak kakak yang selalu menyayangi buff, tapi mereka bukan kakak kandung.

For you know,
Buff dulu sering banget bertengkar dengan adik-adik. Apalagi dengan adik pertama, wiiihh.., udah kayak musuh seteru abadi!
apalagi adik pertama gue itu cowok!
Bertengkar tiap hari menjadi hal yang biasa!

Tapi sekarang apa?
Buff sangat merindukan dia! T_T
Dia juga merantau ke negeri orang saat ini. Ya, mengikuti jejak kakaknya ini (si buff), adik gue merantau semua semenjak lulus SD! Begitu juga dengan adik-adik gue yang masih kecil-kecil dirumah, mereka masih SD dan TK, pokoknya masih kecil-kecil banget!
Dan tau gak mereka bilang apa?
“pokoknya nanti kalo lulus SD saya mau sekolah di jawa kayak mas Burhan, mas Syahid, dan mbak RAni!!”

Buff juga jadi tau kalo banyak keluarga buff yang semuanya merantau. Pas lebaran buff ke keluarga kakak dari ayah yang tinggal di riau, padahal buff belum kenal mereka. Nah, liburan nanti rencananya buff mau ke jambi, tempat kang Hajir, terakhir ketemu waktu buff berumur 5 tahun. ^^

Cuma dengan kepergian buff jadi bisa merindukan hal-hal yang kecil dan sepele. Misalnya aja, buff jadi rindu pengen liatin bagaimana adikku mandi bareng-bareng di bak mandi, rindu pengen liatin ayah yang baru pulang ngantor, rindu bagaimana aku membuka pintu rumah, bahkan sampai buff rindu posisi buku-buku di rak buku, sampai rindu pengen liatin adik gue yang paling kecil nyoret-nyoret dinding pake krayon padahal nyebelin banget!. Hahaha
Belum lagi rindu adik yang nangis pengen diajak jalan-jalan keliling komplek pake motor. Meweknya itu loh yang bikin gemesin >.<
Kalo udah gitu akhirnya gue ajak keliling kota abepura disore hari, terus pulang, karena dia capek diajak jalan-jalan, akhirnya tidur pas pulangnya.

Banyak deh hal-hal sepele yang terasa begitu indah ketika buff lama merantau ke negeri orang. Sampai saat ini yang paling ngangenin Cuma masakan ibu, apalagi kalo ibu buat tumis kacang panjang dan kangkung. Hmmm…, masakan chief di restoran aja kalah telak dengan rasa masakan ibu ^^

Banyak hal yang indah ketika buff pergi..
Indahnya punya banyak teman baru tanpa melupakan teman lama, kita mendapat banyak keluarga baru, pengalaman baru, de el el..

Karena hanya dengan pergi kita bisa merasakan indahnya hidup. Dan hidup akan terasa indah ketika kita pergi