alarm pagi hari berbunyi begitu keras
menggerakkan mata yang sungguh berat untuk terbuka
sedikit mengintip…..
ternyata sudah subuh!
bergegas ku bangunkan tubuh ini dari peraduan malamnya
begitu berat…
seperti melepaskan magnet
seperti memindahkan beban berat
butuh energi berlipat untuk ini…
ku gerakkan kaki yang mulai berkarat oleh asam laktat ini
karat karena kemarin…
perlahan melangkah mengambil air wudhu
sholat….

pagi ini begitu dingin…
begitu dinginnya, burung gereja malas beranjak dari sarangnya
hari masih gelap rupanya
detik..menit.., berlalu…
raja siang menggulung gelap malam
mengubah layar semesta
menghangatkan semuanya
menampakkan sisa-sisa malam
mengusir kejamnya malam
hangat…
burung gereja mulai berterbangan…
berkicau dan bercanda…
sesekali menyapa dihadapanku

semuanya akan bermula…

sejenak tengok jam..
masih jam 6 pagi
ada waktu istirahat sebelum kuliah
ku rebahkan tubuh ini kembali ke peraduannya
tak berapa lama
aku terbangun
kulihat jam menunjukkan pukul 09.45
tersentak tubuh ini
TELAAAAAT!!!!

tak ada waktu mandi, cuci muka, gosok gigi, ganti baju, pake parfum biar wangi!
sejenak menengok jam, 09.55
artinya hanya sisa waktu 5 menit sebelum kuliah mulai apalagi ini ujian!, sigap ku ambil kendaraan superku, sepeda. kukayuh sepedaku ke kampus secepat mungkin yang ku bisa, walaupun pasti akhirnya telat juga. keringat mulai mengucur deras, baju mulai basah terendam keringat, jangan tanya soal bau! gak karuan! apalagi belum mandi!?
mandi itu masalah sempat atau tidak jika kuliah.
berharap roda kendaraanku bisa berputar lebih cepat, secepat motor batman, atau bahkan secepat pesawat hawk milik amerika. tapi sayang, kaki ini sudah sampai batasnya untuk mengayuh. energi yang terpakai adalah energi sisa kemarin. lengkapnya pagi tdi belum makan sama-sekali. lengkap sudah!
sesampainya di kampus, kuparkir kendaraanku di tempat yang spesial, tak lupa di rantai! (takut dimaling)
lebih lengkap lagi karena gak tahu ruang ujiannya, disini intuisi mulai bergerak! RUANG 112!
tanpa berpikir panjang, langsung berlari ke ruang ujian. pikiran berkecamuk, waktu ujian berkurang! kulihat jam menunjukkan pukul 10.20!
damn! begitu sampai di ruang 112…, kok gak ujian? katanya tunggu sebentar. ya sudah, akhirnya cari kipas angin ngadem dulu, sambil keluarkan KRS (Kartu Rencana Studi) sebagai syarat ujian.
ASTAGFIRULLAH…..
KRS ku ketinggalan! lengkap! udah capek, badan bau keringat + belum mandi, gimana donk!!????
mencoba tenang, berharap pengawasnya gak ngecek KRS. fifty fifty!
tapi kok gak datang2 ya soalnya? *stay cool!
karena lama, akhirnya kutelepon si dosen, ternyata ujiannya di undur harinya karena soalnya belum di buat!? PAYAH!
(alhamdulillah)
menyembunyikan jati diri yang bau badan ini, gw pengen langsung pulang menghilangkan jejak. mungkin teman2 gak ngerasa, tapi gw? gak nyaman bgt! akhirnya gw pulaaang.
sampe di kos langsung mandi! yay! hahahaha

kehidupan kuliah itu beragam, terkadang berangkat pagi, pulang malam, bahkan cuma tidur 2 jam selama dua hari buat ngerjain tugas! tapi itulah nikmatnya hidup, gw bisa hidup lebih lama dengan mengurangi tidur. bayangkan saja, jika kita beraktifitas 1 jam saja lebih lama dari orang lain, maka dalam setahun kita hidup lebih lama 365 jam, berapa hari tuh!?
mencuci adalah hal yang vital bagi anak rantau, terkadang pakaian menumpuk di sudut ruangan kos yang begitu sempit, bau mulai menyeruak kesegala penjuru kos. (dasar pemalas!).
begitu libur tiba, it’s time to washing clothes! hahaha
ketika teknologi sudah sampai di layar sentuh, gw kembali ke zaman dulu, mesin tik!. mengetik dari malam sampai pagi, dari pagi sampai malam lagi!, jari sampai sakit bengkak!, tapi hikmahnya kita jadi mengerti apa yang kita tulis. hmm… berani coba?
yang paling utama dalam kuliah adalah kemandirian kita, bagaimana kita bisa survive dengan kemampuan kita sendiri. karena mie instant gak se instan yang kita kira, direbus dulu baru dimasak. jadi gak ada yang instan didunia ini!
apalagi soal makan! kita harus pintar-pintar memanage keuangan. mereka yang bertahan adalah mereka yang mampu memprioritaskan sesuatu yang memang harus di prioritaskan, bukan hanya sekedar memenuhi keinginan belaka. rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya.

hari mulai memerah..
semerah api, namun indah
mulai meninggalkan hari yang begitu menyengat
membuka cakrawala malam
menarik sang rembulan dari peraduannya
malam datang membawa kebahagiaan
memunculkan bintang yang bersembunyi
terkadang mereka bersembunyi malu
membuka layar semesta yang sesungguhnya
miliaran bintang bertebaran di angkasa
seakan diri ini ingin menjamahnya
namun….
inilah realita bahwa kita hanya bisa memandang keindahan dibawah langit
realita bahwa kita makhluk yang terbatas kemampuan
semilir angin malam yang dingin menusuk hingga ke tulang
menidurkan  insan
dan berharap kita bisa bernafas keesokan harinya

*sebuah catatan eror mahasiswa yang sedang mencari jati diri

-Break The limit-